Sempat bingung dengan istilah-istilah PK, PKWT, PKWTT, akhirnya googling dapat juga :) berikut ulasannya.
Secara hukum dikenal 2 (dua) macam Pekerja yaitu Pekerja Kontrak (PKWT) dan Pekerja Tetap atau Pekerja PKWTT/Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu.
Pekerja Kontrak diartikan secara hukum adalah Pekerja dengan status bukan Pekerja tetap atau dengan kalimat lain Pekerja yang bekerja hanya untuk waktu tertentu berdasar kesepakatan antara Pekerja dengan Perusahaan pemberi kerja. Dalam istilah hukum Pekerja kontrak sering disebut “Pekerja PKWT”, maksudnya Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
Jadi bisa disimpulkan bahwa PKWT itu sebenarnya Kontrak sedangkan PKWTT itu status pegawai tetap. Karena Berdasar UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 56 yang menyatakan :
1. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.
2. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan atas :
a. jangka waktu; atau
b. selesainya suatu pekerjaan tertentu.
Jadi Teman-teman jangan bingung lagi disaat melamar/ mendapatkan info lowongan pekerjaan dengan istilah PKWT atau PKWTT, mesti ditanya langsung dengan interviewernya, tapi kalau melalui Outsourching biasanya sih jatuhnya di pasal PKWT.
Yang perlu diketahui oleh teman-teman sekalian dan juga bagi para pengusaha adalah bahwa PKWT harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Perjanjian kerja berakhir apabila :
Sumber:
Ketentuan Kontrak/PKWT ( UU No. 13 & Kepmenaker 100 Tahun 2004)
Secara hukum dikenal 2 (dua) macam Pekerja yaitu Pekerja Kontrak (PKWT) dan Pekerja Tetap atau Pekerja PKWTT/Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu.
Pekerja Kontrak diartikan secara hukum adalah Pekerja dengan status bukan Pekerja tetap atau dengan kalimat lain Pekerja yang bekerja hanya untuk waktu tertentu berdasar kesepakatan antara Pekerja dengan Perusahaan pemberi kerja. Dalam istilah hukum Pekerja kontrak sering disebut “Pekerja PKWT”, maksudnya Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
Jadi bisa disimpulkan bahwa PKWT itu sebenarnya Kontrak sedangkan PKWTT itu status pegawai tetap. Karena Berdasar UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 56 yang menyatakan :
1. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.
2. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan atas :
a. jangka waktu; atau
b. selesainya suatu pekerjaan tertentu.
Jadi Teman-teman jangan bingung lagi disaat melamar/ mendapatkan info lowongan pekerjaan dengan istilah PKWT atau PKWTT, mesti ditanya langsung dengan interviewernya, tapi kalau melalui Outsourching biasanya sih jatuhnya di pasal PKWT.
Yang perlu diketahui oleh teman-teman sekalian dan juga bagi para pengusaha adalah bahwa PKWT harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- PKWT harus dibuat tertulis dan harus menggunakan bahasa Indonesia.
- PKWT yang tidak dibuat tertulis dianggap PKWTT dengan demikian pekerja menjadi pekerja tetap di perusahaan tersebut.
- PKWT tidak mempersyaratkan adanya masa percobaan (Hal ini berbeda dengan PKWTT yang mengenal masa percobaan selama tiga bulan).
- Apabila dalam PKWT ditetapkan masa percobaan, maka akan batal demi hukum.
- PKWT tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat terus-menerus atau tidak terputus-putus (Pasal 56 s/d 58 UUK).
Perjanjian kerja berakhir apabila :
- pekerja meninggal dunia;
- berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;
- adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
- adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.
Sumber:
Ketentuan Kontrak/PKWT ( UU No. 13 & Kepmenaker 100 Tahun 2004)
Komentar