Langsung ke konten utama

Cerita pendek : Pak RT, SELOKAN MAMPET dan PETUGAS KEBERSIHAN

Alkisah pada sebuah daerah telah dilantik Pak RT baru, dan beliau sudah menjabat dan melaksanakan tugasnya sebagai RT beberapa hari belakangan ini. Hingga pada suatu hari timbul sebuah permasalahan SELOKAN MAMPET di daerahnya. warga yang melihat segera melapor ke Pak RT. Pak RT pun dengan sigap menuju ke SELOKAN yang dimaksud, meninjau untuk mengkonfirmasi apakah benar SELOKAN tersebut mampet, dan ternyata benar. warga yang melihat Pak RT baru ini kagum dengan kesigapan beliau yang mau meninjau langsung ke lapangan. Dengan gembira warga menyapa dan bertanya, “benar pak ini SELOKAN yang mampet, sekiranya kapan ya pak masalah ini akan bisa kita selesaikan, karena kalau dibiarkan saja pasti akan meresahkan”. Tenang wargaku berdasarkan hasil pengamatan SELOKAN ini akan segera berhenti mampet dalam beberapa hari kedepan. Warga pun sudah merasa tenang karena Pak RT sudah menjamin beberapa hari kedepan SELOKAN pasti akan berhenti mampet.
Hingga pada hari yang sudah ditentukan Pak RT pun datang, warga merasa sedikit bimbang karena SELOKAN yang sudah direncanakan berhenti mampet tidak kurun membaik, maka warga mengambil kebijakan mengajukan perwakilan warga untuk melaporkan dan mengkonfirmasi mengapa SELOKAN tersebut belum juga pulih. Sesampainya disana perwakilan warga berbincang dengan Pak RT, dan beliau pun menjawab, “Tenang masalah ini akan segera kita selesaikan, kita sedang melakukan kerjasama dengan RT sebelah, dan meminjam anggaran untuk membangun SELOKAN baru, yang nantinya semua warga gak perlu khawatir lagi masalah SELOKAN, jd pembangunan SELOKAN ini jangka panjang diharapkan warga mengerti dan bersabar”
Perwakilan warga pun pulang dengan sedikit kebingungan apa yang akan dijawabnya kepada warga lain. Tapi sebagai perwakilan dia punya tanggung jawab mengutarakan seluruh yang dibincangkan dengan Pak RT. Warga pun merasa kebingungan masalah SELOKAN ini kiranya kapan bisa selesai? Karena masih belum menemukan titik solusi yang sesuai dengan harapan warga. Haripun berlalu SELOKAN tetap begitu, warga seakan sudah begitu resah dengan permasalahan SELOKAN ini, karena bisa merembet kemana saja, baik kenyamanan, kesehatan, kebersihan, dan factor lainnya. Akhirnya warga yang sudah mulai resah datang ke kantor Pak RT untuk melakukan diskusi, tapi ternyata Pak RT tidak sedang berada di kantornya. Jadi berhadapan dengan TIMSES nya Pak RT dan mengutarakan masalahnya, tapi disayangkan tanggapan kurang menyenangkan yang mereka lontarkan dengan cukup keras. “URUSAN SELOKAN BUKAN URUSAN PAK RT”. Warga pun kecewa pulang dengan tangan hampa, berharap solusi yang diterima malah kesan memaki yang didapatkan.


Warga yang kecewa tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena harapan mereka tentang SELOKAN MAMPET ini bisa diatasi oleh Pak RT Baru yang katanya sigap ternyata tinggal harapan belaka. Hingga benar perkiraan warga bahwa SELOKAN MAMPET ini makin meresahkan dan berdampak ke kehidupan warga setempat.
Warga protes dan lagi ditanggapi oleh timses Pak RT, “ITU BUKAN URUSAN PAK RT, HARUSNYA PEJABAT LAIN SEPERTI PAK RW DAN LAIN LAIN ITU YANG MENANGGUNG SEMUANYA”. Dan selang beberapa hari dan beberapa protes yang dilayangkan akhirnya bisa berbincang dengan Pak RT langsung, warga meminta Pak RT segera cepat bertindak dan Pak RT menjawab, “Ehm Begini ya dana untuk membangun SELOKAN baru cukup besar dan kita kekurangan dana, jadi kita perlu mendapat anggaran segar dari RT tetangga, Akan tetapi kita perlu jaminan kesana jadi saya buat jaminan KOPERASI, PKK, serta PUSKESMAS kita jadi jaminan, serta proyek pembangunan SELOKAN ini nantinya tidak bisa dikerjakan oleh warga kita harus warga dari RT tetangga”.
Serasa terhantam petir hati warganya mendengar pemberitaan dari Pak RT. Dan secepat itu juga harapan hilang dari hati para warganya. Sudahlah kita hanya bisa berusaha buat diri kita sendiri, dan berdo’a semoga permasalahan ini segera selesai.
Beberapa hai berlalu, seakan angin segar dari do’a – do’a warga selama ini benar-benar di dengar oleh yang maha kuasa, SELOKAN MAMPET perlahan mulai mengalir lagi, walau sedikit tapi sudah menjadi rasa syukur yang mendalam. Akan tetapi warga masih pesimis apakah ini benar perbuatan Pak RT yang baru itu? Kalaupun ia sepertinya benar-benar terlambat dan jauh dari kenyataan dari apa yang diutarakan Pak RT sebelumnya.
Akan tetapi warga tiba-tiba terkejut ada spanduk yang isinya “SELAMAT PAK RT SUDAH MEMPERBAIKI SELOKAN MAMPET dari TIMSES PAK RT”, “AYO WARGA AKAN DIADAKAN SYUKURAN ATAS SELOKAN YANG MAMPET SUDAH MULAI PULIH LAGI DI ALUN ALUN DESA”.
Dan diacara itu Pak RT mengutarakan visinya “Saya Optimis Dengan Perkembangan Selokan Ini, Dan Saya Yakin Akan Menjadi Lebih Baik Hari-hari Berikutnya”
Warga yang sudah terlanjur kecewa merasa kurang percaya hasil pencapaian ini apakah benar buah keringat dari Pak RT yang baru itu. Warga mengusut tuntas mencari informasi yang aktual tajam dan terpercaya, ternyata benar beberapa hari sebelum SELOKAN MAMPET itu mulai kembali pulih ada beberapa orang yang berusaha memperbaiki yaitu PETUGAS KEBERSIHAN.
Tamat.
Terimakasih sudah membaca cerpennya, tunggu cerpen-cerpen berikutnya 
J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anda PKWTT Atau PKWT ? Kontrak Atau Tetap

Sempat bingung dengan istilah-istilah PK, PKWT, PKWTT, akhirnya googling dapat juga :)  berikut ulasannya. Secara hukum dikenal 2 (dua) macam Pekerja yaitu Pekerja Kontrak (PKWT) dan Pekerja Tetap atau Pekerja PKWTT/Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu. Pekerja Kontrak diartikan secara hukum adalah Pekerja dengan status bukan Pekerja tetap atau dengan kalimat lain Pekerja yang bekerja hanya untuk waktu tertentu berdasar kesepakatan antara Pekerja dengan Perusahaan pemberi kerja. Dalam istilah hukum Pekerja kontrak sering disebut “Pekerja PKWT”, maksudnya Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Jadi bisa disimpulkan bahwa PKWT itu sebenarnya Kontrak sedangkan PKWTT itu status pegawai tetap. Karena  Berdasar UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan , Pasal 56 yang menyatakan :  1. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu. 2. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan atas : a. ja...

Fenomena Indonesia

Indonesia.. Apa Warganya Hilang Pemikirannya?? Berkumpul Tuk Demokan Yang Tak Perlu Di Elu.. Bertopeng Kreatifitas, Katanya.. Bermarga Kebebasan APANYA?? POLUSI Mata Sudah Dimana-mana.. Mau Menimbun Dosa?? Indonesia.. Pegang Teguh Pancasila.. Garuda Yang Mungkin Sudah Sakit Jangan Lagi Kau Tembaki.. Dengan Snifer-snifer Pemikiran KEBEBASAN BERKARYA Hingga Rontok Nantinya Bulu-bulu Martabat Negara Kuharap Tidak Semua Indonesia... Masih Adakah Segelintir Orang Yang Pegang Teguh Tiang Bendera Merah = Berani Tetap Tetap Menjaga dan Putih = Tuk Melindungi Ke Suci an bangsa Sakit dari Dalammu.. Jangan Pula Mau Disakiti Dari Luarmu.. Karena Masa Depan Benih-Benih Yang Masih Hijau Ada Ditangan Kita Semua.. Merdeka!!! Bukan Berarti Sesuka Hatimu Saja Fikirkan Juga Hati-hati Yang Telah Tersakiti Atas Kesanggupan Kalian Menghabiskan Harta Atas Mereka Yang banyak Tiada Punya Harta... Fenomena Indonesia.. Melek Kah Kita?? Atau Masih Tidur Dikasur Empuk Nikmatnya Dunia...

Wah Wah, Asap Dari Siapa Untuk Siapa?

Mungkin Sekarang Sedang Marak-maraknya berita kebakaran hutan riau, yang membuat risih negara tetangga. Kalau ternyata penyebabnya mereka sendiri kira-kira masih bisa berkoar-koar gak ya? Berikut Ulasannya PEKANBARU, GORIAU.COM - Peristiwa kebakaran yang melanda sejumlah kawasan di daratan Provinsi Riau dikabarkan sebagian berada di areal perkebunan dan hutan tanam industri milik perusahaan modal asing asal Malaysia. Dugaana itu mencuat seiring penerbitan data hasil pantauan satelit cuaca dan pendeteksi panas bumi (NOAA) pada Selasa (18/6) yang berhasil merekam keberadaan sebanyak 148 titik panas di Riau. Sebagian diantaranya berada di areal perkebunan dan HTI milik perusahaan Malaysia. Diantaranya yakni PT Langgam Inti Hibrida . Perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik pengusaha Malaysia, dimana pada Selasa (18/6), terdapat beberapa titik kebakaran lahan di arealnya yang berlokasi di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan. Kemudian, demikian Dishu...