Alkisah pada sebuah daerah telah dilantik Pak RT baru, dan beliau sudah menjabat dan melaksanakan tugasnya sebagai RT beberapa hari belakangan ini. Hingga pada suatu hari timbul sebuah permasalahan SELOKAN MAMPET di daerahnya. warga yang melihat segera melapor ke Pak RT. Pak RT pun dengan sigap menuju ke SELOKAN yang dimaksud, meninjau untuk mengkonfirmasi apakah benar SELOKAN tersebut mampet, dan ternyata benar. warga yang melihat Pak RT baru ini kagum dengan kesigapan beliau yang mau meninjau langsung ke lapangan. Dengan gembira warga menyapa dan bertanya, “benar pak ini SELOKAN yang mampet, sekiranya kapan ya pak masalah ini akan bisa kita selesaikan, karena kalau dibiarkan saja pasti akan meresahkan”. Tenang wargaku berdasarkan hasil pengamatan SELOKAN ini akan segera berhenti mampet dalam beberapa hari kedepan. Warga pun sudah merasa tenang karena Pak RT sudah menjamin beberapa hari kedepan SELOKAN pasti akan berhenti mampet.
Hingga pada hari yang sudah ditentukan Pak RT pun datang, warga merasa sedikit bimbang karena SELOKAN yang sudah direncanakan berhenti mampet tidak kurun membaik, maka warga mengambil kebijakan mengajukan perwakilan warga untuk melaporkan dan mengkonfirmasi mengapa SELOKAN tersebut belum juga pulih. Sesampainya disana perwakilan warga berbincang dengan Pak RT, dan beliau pun menjawab, “Tenang masalah ini akan segera kita selesaikan, kita sedang melakukan kerjasama dengan RT sebelah, dan meminjam anggaran untuk membangun SELOKAN baru, yang nantinya semua warga gak perlu khawatir lagi masalah SELOKAN, jd pembangunan SELOKAN ini jangka panjang diharapkan warga mengerti dan bersabar”
Perwakilan warga pun pulang dengan sedikit kebingungan apa yang akan dijawabnya kepada warga lain. Tapi sebagai perwakilan dia punya tanggung jawab mengutarakan seluruh yang dibincangkan dengan Pak RT. Warga pun merasa kebingungan masalah SELOKAN ini kiranya kapan bisa selesai? Karena masih belum menemukan titik solusi yang sesuai dengan harapan warga. Haripun berlalu SELOKAN tetap begitu, warga seakan sudah begitu resah dengan permasalahan SELOKAN ini, karena bisa merembet kemana saja, baik kenyamanan, kesehatan, kebersihan, dan factor lainnya. Akhirnya warga yang sudah mulai resah datang ke kantor Pak RT untuk melakukan diskusi, tapi ternyata Pak RT tidak sedang berada di kantornya. Jadi berhadapan dengan TIMSES nya Pak RT dan mengutarakan masalahnya, tapi disayangkan tanggapan kurang menyenangkan yang mereka lontarkan dengan cukup keras. “URUSAN SELOKAN BUKAN URUSAN PAK RT”. Warga pun kecewa pulang dengan tangan hampa, berharap solusi yang diterima malah kesan memaki yang didapatkan.
Warga yang kecewa tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena harapan mereka tentang SELOKAN MAMPET ini bisa diatasi oleh Pak RT Baru yang katanya sigap ternyata tinggal harapan belaka. Hingga benar perkiraan warga bahwa SELOKAN MAMPET ini makin meresahkan dan berdampak ke kehidupan warga setempat.
Warga protes dan lagi ditanggapi oleh timses Pak RT, “ITU BUKAN URUSAN PAK RT, HARUSNYA PEJABAT LAIN SEPERTI PAK RW DAN LAIN LAIN ITU YANG MENANGGUNG SEMUANYA”. Dan selang beberapa hari dan beberapa protes yang dilayangkan akhirnya bisa berbincang dengan Pak RT langsung, warga meminta Pak RT segera cepat bertindak dan Pak RT menjawab, “Ehm Begini ya dana untuk membangun SELOKAN baru cukup besar dan kita kekurangan dana, jadi kita perlu mendapat anggaran segar dari RT tetangga, Akan tetapi kita perlu jaminan kesana jadi saya buat jaminan KOPERASI, PKK, serta PUSKESMAS kita jadi jaminan, serta proyek pembangunan SELOKAN ini nantinya tidak bisa dikerjakan oleh warga kita harus warga dari RT tetangga”.
Serasa terhantam petir hati warganya mendengar pemberitaan dari Pak RT. Dan secepat itu juga harapan hilang dari hati para warganya. Sudahlah kita hanya bisa berusaha buat diri kita sendiri, dan berdo’a semoga permasalahan ini segera selesai.
Beberapa hai berlalu, seakan angin segar dari do’a – do’a warga selama ini benar-benar di dengar oleh yang maha kuasa, SELOKAN MAMPET perlahan mulai mengalir lagi, walau sedikit tapi sudah menjadi rasa syukur yang mendalam. Akan tetapi warga masih pesimis apakah ini benar perbuatan Pak RT yang baru itu? Kalaupun ia sepertinya benar-benar terlambat dan jauh dari kenyataan dari apa yang diutarakan Pak RT sebelumnya.
Akan tetapi warga tiba-tiba terkejut ada spanduk yang isinya “SELAMAT PAK RT SUDAH MEMPERBAIKI SELOKAN MAMPET dari TIMSES PAK RT”, “AYO WARGA AKAN DIADAKAN SYUKURAN ATAS SELOKAN YANG MAMPET SUDAH MULAI PULIH LAGI DI ALUN ALUN DESA”.
Dan diacara itu Pak RT mengutarakan visinya “Saya Optimis Dengan Perkembangan Selokan Ini, Dan Saya Yakin Akan Menjadi Lebih Baik Hari-hari Berikutnya”
Warga yang sudah terlanjur kecewa merasa kurang percaya hasil pencapaian ini apakah benar buah keringat dari Pak RT yang baru itu. Warga mengusut tuntas mencari informasi yang aktual tajam dan terpercaya, ternyata benar beberapa hari sebelum SELOKAN MAMPET itu mulai kembali pulih ada beberapa orang yang berusaha memperbaiki yaitu PETUGAS KEBERSIHAN.
Tamat.
Terimakasih sudah membaca cerpennya, tunggu cerpen-cerpen berikutnya J
Hingga pada hari yang sudah ditentukan Pak RT pun datang, warga merasa sedikit bimbang karena SELOKAN yang sudah direncanakan berhenti mampet tidak kurun membaik, maka warga mengambil kebijakan mengajukan perwakilan warga untuk melaporkan dan mengkonfirmasi mengapa SELOKAN tersebut belum juga pulih. Sesampainya disana perwakilan warga berbincang dengan Pak RT, dan beliau pun menjawab, “Tenang masalah ini akan segera kita selesaikan, kita sedang melakukan kerjasama dengan RT sebelah, dan meminjam anggaran untuk membangun SELOKAN baru, yang nantinya semua warga gak perlu khawatir lagi masalah SELOKAN, jd pembangunan SELOKAN ini jangka panjang diharapkan warga mengerti dan bersabar”
Perwakilan warga pun pulang dengan sedikit kebingungan apa yang akan dijawabnya kepada warga lain. Tapi sebagai perwakilan dia punya tanggung jawab mengutarakan seluruh yang dibincangkan dengan Pak RT. Warga pun merasa kebingungan masalah SELOKAN ini kiranya kapan bisa selesai? Karena masih belum menemukan titik solusi yang sesuai dengan harapan warga. Haripun berlalu SELOKAN tetap begitu, warga seakan sudah begitu resah dengan permasalahan SELOKAN ini, karena bisa merembet kemana saja, baik kenyamanan, kesehatan, kebersihan, dan factor lainnya. Akhirnya warga yang sudah mulai resah datang ke kantor Pak RT untuk melakukan diskusi, tapi ternyata Pak RT tidak sedang berada di kantornya. Jadi berhadapan dengan TIMSES nya Pak RT dan mengutarakan masalahnya, tapi disayangkan tanggapan kurang menyenangkan yang mereka lontarkan dengan cukup keras. “URUSAN SELOKAN BUKAN URUSAN PAK RT”. Warga pun kecewa pulang dengan tangan hampa, berharap solusi yang diterima malah kesan memaki yang didapatkan.
Warga yang kecewa tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena harapan mereka tentang SELOKAN MAMPET ini bisa diatasi oleh Pak RT Baru yang katanya sigap ternyata tinggal harapan belaka. Hingga benar perkiraan warga bahwa SELOKAN MAMPET ini makin meresahkan dan berdampak ke kehidupan warga setempat.
Warga protes dan lagi ditanggapi oleh timses Pak RT, “ITU BUKAN URUSAN PAK RT, HARUSNYA PEJABAT LAIN SEPERTI PAK RW DAN LAIN LAIN ITU YANG MENANGGUNG SEMUANYA”. Dan selang beberapa hari dan beberapa protes yang dilayangkan akhirnya bisa berbincang dengan Pak RT langsung, warga meminta Pak RT segera cepat bertindak dan Pak RT menjawab, “Ehm Begini ya dana untuk membangun SELOKAN baru cukup besar dan kita kekurangan dana, jadi kita perlu mendapat anggaran segar dari RT tetangga, Akan tetapi kita perlu jaminan kesana jadi saya buat jaminan KOPERASI, PKK, serta PUSKESMAS kita jadi jaminan, serta proyek pembangunan SELOKAN ini nantinya tidak bisa dikerjakan oleh warga kita harus warga dari RT tetangga”.
Serasa terhantam petir hati warganya mendengar pemberitaan dari Pak RT. Dan secepat itu juga harapan hilang dari hati para warganya. Sudahlah kita hanya bisa berusaha buat diri kita sendiri, dan berdo’a semoga permasalahan ini segera selesai.
Beberapa hai berlalu, seakan angin segar dari do’a – do’a warga selama ini benar-benar di dengar oleh yang maha kuasa, SELOKAN MAMPET perlahan mulai mengalir lagi, walau sedikit tapi sudah menjadi rasa syukur yang mendalam. Akan tetapi warga masih pesimis apakah ini benar perbuatan Pak RT yang baru itu? Kalaupun ia sepertinya benar-benar terlambat dan jauh dari kenyataan dari apa yang diutarakan Pak RT sebelumnya.
Akan tetapi warga tiba-tiba terkejut ada spanduk yang isinya “SELAMAT PAK RT SUDAH MEMPERBAIKI SELOKAN MAMPET dari TIMSES PAK RT”, “AYO WARGA AKAN DIADAKAN SYUKURAN ATAS SELOKAN YANG MAMPET SUDAH MULAI PULIH LAGI DI ALUN ALUN DESA”.
Dan diacara itu Pak RT mengutarakan visinya “Saya Optimis Dengan Perkembangan Selokan Ini, Dan Saya Yakin Akan Menjadi Lebih Baik Hari-hari Berikutnya”
Warga yang sudah terlanjur kecewa merasa kurang percaya hasil pencapaian ini apakah benar buah keringat dari Pak RT yang baru itu. Warga mengusut tuntas mencari informasi yang aktual tajam dan terpercaya, ternyata benar beberapa hari sebelum SELOKAN MAMPET itu mulai kembali pulih ada beberapa orang yang berusaha memperbaiki yaitu PETUGAS KEBERSIHAN.
Tamat.
Terimakasih sudah membaca cerpennya, tunggu cerpen-cerpen berikutnya J
Komentar